SEKILAS
TENTANG JSP
Seperti telah
dijelaskan di atas, Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web
programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa
gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. JSP adalah
suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di Platform
Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition).
Teknologi JSP menyediakan cara yang lebih mudah dan cepat untuk membuat
halaman-halaman web yang menampilkan isi secara dinamik. Teknologi JSP didesain
untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan aplikasi berbasis web yang bekerja
dengan berbagai macam web server, application server, browser dan development
tool.
Java dan JSP
Ada tiga cara
untuk menggunakan teknologi Java dalam lingkungan web, yaitu applet, servlet
dan JSP. Applet merupakan program Java yang disisipkan pada halaman HTML dengan
menggunakan tag <APPLET>. Kita dapat membuat sebuah program yang kompleks
dengan menggunakan bahasa Java kemudian jika ingin ditampilkan dalam halaman
web, kita menyimpan program tersebut dalam bentuk applet dan menyisipkannya
pada halaman-halaman HTML. Applet ini akan dieksekusi oleh Java Virtual Machine
(JVM) pada browser. Sayangnya seringkali komputer client tidak didukung oleh
JVM, sehingga applet tersebut tidak dapat dijalankan.
Servlet
adalah program yang ditulis dengan bahasa Java yang dijalankan pada server yang
terkoneksi web. Pada servlet, komputer client tidak membutuhkan JVM, karena
semua kode program akan dieksekusi di sisi server. Output yang akan disampaikan
kepada browser client adalah murni HTML. Servlet ini akan dikompilasi dalam
bentuk class. Servlet secara umum mampu meningkatkan sisi interaktif dan
dinamis halaman web. Kelemahan dari servlet adalah teks-teks HTML yang berisi
tampilan halaman harus dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Hal
ini menyulitkan jika kita ingin mengubah tampilan bagian HTML-nya, karena
berarti kita harus membuka kembali kode program java di servlet.
JSP merupakan
solusi dari servlet. Kita tidak perlu mengkodekan teks-teks HTML pada program,
tapi cukup menyisipkan kode JSP pada teks HTML. Artinya bagian static yang
berupa tag-tag HTML akan terpisah dari kode JSP. Kita dapat membuat halaman web
static dengan HTML / Web editor, kemudian kita sisipi dengan kode JSP untuk
membuat halaman menjadi web dinamis.
Mekanisme
Kerja Aplikasi Web Berbasis JSP
Secara umum
aplikasi web berbasis JSP akan mengikuti mekanisme seperti Gambar 1.
Halaman-halaman web yang mengandung kode JSP akan dikirim ke web server.
Kemudian web server akan memanggil perangkat lunak penerjemah JSP. Oleh
penerjemah ini kode JSP akan dirubah menjadi file sumber berekstensi .Java.
file ini akan dikompilasi untuk menghasilkan class. Hasil dari kompilasi ini
akan dijalankan kemudian hasilnya akan disampaikan kepada web server untuk
diteruskan pada browser client.
Gambar
1. Mekanisme kerja aplikasi web dengan JSP.
Sekilas proses
di atas terlihat bertele-tele. Pada awalnya, memang untuk menampilkan halaman
yang mengandung JSP terasa lambat karena proses kompilasi harus dilakukan.
Tetapi ketika memanggil untuk yang kedua kali maka proses
penampilan halaman akan sangat cepat. Hal ini karena proses kompilasi tidak
perlu dilakukan lagi.
Kebutuhan
Perangkat Lunak dan Konfigurasi
Untuk
membangun aplikasi web berbasis JSP, diperlukan perangkat lunak yang hampir
sama dengan web dinamis lainnya. Namun ada kekhususan dibanding dengan ASP atau
PHP. Hal ini karena perbedaan mekanisme proses antara JSP dengan ASP atau PHP.
Selain perangkat lunak yang telah disebutkan di bagian awal berikut ini adalah
kebutuhan perangkat lunak tambahan untuk JSP.Java Development Kit (JDK). Karena
JSP berdasarkan bahasa Java, maka JDK harus terinstal di dalam komputer. Tomcat
adalah servlet container dan implementasi JSP. Dibutuhkan untuk mensimulasi
komputer personal menjadi web server. Tomcat biasanya diinstalkan di atas web
server Apache, sehingga orang sering menyebut sebagai Apache Tomcat. Perangkat
lunak ini dapat didownload gratis di situs http://jakarta.apache.org.
Aplikasi
pengembang terpadu (IDE) seperti NetBeans atau Eclipse. Meskipun membuat
halaman JSP bisa dengan menggunakan teks editor biasa namun disarankan untuk
menggunakan aplikasi seperti NetBeans untuk mempermudah pembuatan halaman web.
Bahkan pada versi 6.1. (dapat didownload di http://www.netbeans.org)
selain mendapatkan IDE kita juga mendapatkan web server dan servlet container
(Apache Tomcat) terpadu (Gambar 2). Kita juga bisa menggunakan aplikasi server
yang sangat kuat yaitu SUN Java Application Server (Gambar 3) yang juga
terintegrasi pada paket penuh NetBeans. Pada buku ini kita akan banyak
menggunakan fasilitas dari NetBeans baik untuk konfigurasi maupun untuk membuat
halaman-halaman JSP.
Gambar 2. NetBeans 6.1 dengan Apache Tomcat
terintegrasi.
Gambar
3. Admin Console Java Application Server.
Setelah semua
terinstal dengan benar, maka langkah yang kedua adalah konfigurasi, terutama
lokasi penyimpanan file. Buka NetBeans, kemudian setelah terbuka pilih menu
Tools kemudian pilih Options. Pada jendela Options (Gambar 4), pilih tab
Miscellaneous. Klik Add Directory untuk untuk membuka jendela Add Local
Directory. Pilih lokasi kemudian tekan OK. Pada klik Ok pada jendela Options
untuk keluar.
Gambar
4. Penentuan lokasi penyimpanan file.
Untuk menguji
apakah halaman JSP dapat dijalankan, pada halaman awal NetBeans, klik menu File
dan pilih New Project. Jendela New Project seperti Gambar 5. akan terbuka. Pada
bagian Choose Project pilih kategori Web dan pada Projects pilih Web
Application. Klik Next untuk melanjutkan pada menentukan nama dan lokasi
penyimpanan project (Gambar 6). klik Next untuk melanjutkan menentukan tipe dan
setting server (Gambar 7). Pada bagian ini kita dapat memilih apakah
menggunakan Apache Tomcat atau GlassFish (Java Application Server). Klik Finish
untuk menyelesaikan konfigurasi aplikasi web.
Gambar 5. Penetuan tipe project.
Gambar 6. Penentuan nama dan lokasi project.
Gambar 7. Tipe dan pengaturan server.
Setelah
kalian menekan Finish kalian akan dihadapkan pada tampilan seperti pada Gambar
8.
Gambar 8. Lingkungan kerja NetBeans.
Gambar
9. Struktur direktori aplikasi JSP
Perhatikan
pada jendela Project klik Files kemudian cermati struktur direktori pada
direktori JSP-01 (Gambar 9). Struktur direktori aplikasi JSP harus mengikuti
aturan yang ketat. Di bawah direktori JSP-01 terdapat direktori yang penting
yaitu web. direktori ini tempat kita menyimpan file dengan ekstensi .jsp. Di
bawah direktori web terdapat direktori WEB-INF. Direktori ini harus ditulis
namanya seperti ini, jika tidak maka aplikasi tidak akan jalan. Direktori ini
berisi file-file konfigurasi yang penting bagi jalannya aplikasi web dengan
JSP. Coba kalian jalankan halaman JSP yang telah otomatis dibuatkan oleh
NetBeans dengan cara pilih menu Run, kemudian pilih Run Main Project. Kode
program yang dibuatkan otomatis oleh NetBeans ini seperti berikut:
<%--
Created
on : Jun 21, 2008, 9:42:26 AM
Author
: Aunur R. Mulyarto
--%>
<%@page
contentType="text/html" pageEncoding="UTF-8"%>
<!DOCTYPE
HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01
Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">
<html>
<head>
<meta
http-equiv="Content-Type" content="text/html;
charset=UTF-8">
<title>JSP
Page</title>
</head>
<body>
<h2>Hello
World!</h2>
</body>
</html>
Jika
web browser kalian telah berhasil menampilkan halaman seperti pada Gambar 10,
berarti kalian telah siap untuk membuat aplikasi dengan JSP. Perhatikan pada
alamat URL-nya, halaman ini dipanggil dengan alamat http://localhost:8080/JSP-01/.
Karena file yang kita panggil adalah file index.jsp, maka kita dibolehkan
memanggil halaman tersebut tanpa menyebut nama file. Konfigurasi pada server telah
membuat server mengenali bahwa halaman dengan nama index adalah halaman awal.
Gambar
10. Hasil eksekusi halaman web JSP.
DASAR-DASAR
JSP
JSP
menyediakan empat kategori tag, yaitu directive, elemen scripting, komentar,
dan action. Pada bagian ini kita tidak akan mempelajari tentang deklarasi
variabel, struktur kontrol program, class dan method. Hal ini karena JSP
didasarkan pada java, sehingga bagian-bagian tersebut sama dengan apa yang
kalian pelajari pada bab tentang pemrograman Java (Bab 8).
Directive
Directive
adalah sekumpulan tag yang menentukan bagaimana dokumen yang berisi direktif
ini akan diproses. Directive digunakan JSP untuk mengirimkan “pesan” ke JSP
container. Directive berguna untuk melakukan setting nilai global seperti
deklarasi class atau method. Setting yang dilakukan oleh directive berlaku pada
seluruh halaman (hanya halaman itu saja). Secara umum sintaks directive adalah
sebagai berikut :
<%@
nama_directive atribut1=”nilai1” atribut2=”nilai2” . .
%>
Directive
pada JSP terdiri atas tiga jenis tentu saja dengan fungsi yang berbeda-beda.
Page : digunakan
untuk mendefinisikan atribut-atribut yang terdapat pada halaman JSP.
Atribut-atribut ini misalnya atribut language, import, info, errorpage dan
lain-lain. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%)
diikuti kata page dan atributnya.
Contoh : <%@
page language=”java” %>
Include : digunakan
untuk menyisipkan suatu berkas atau mengimpor suatu kelas. Cara penulisannya
dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata include dan
atributnya.
Contoh : <%@
include file="/header.html" %>
Taglib : digunakan
untuk mendefinisikan tag-tag yang dibuat sendiri oleh pemrogram. Cara
penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata
taglib dan atributnya.
Contoh: <%@
taglib uri = "http://jakarta.apache.org/taglibs/application-1.0"
prefix="app"
%>
Elemen
Scripting
Elemen
scripting digunakan untuk menggabungkan instruksi-instruksi pemrograman Java ke
dalam halaman web. Instruksi tersebut akan dieksekusi setiap kali halaman
diproses sebagai permintaan. Ada tiga jenis scripting yaitu :
deklarasi,
scriplet dan ekspresi.
Deklarasi
JSP
menyediakan tag yang secara khusus ditujukan untuk melakukan pendeklarasian
variable yang berlevel halaman. Variabel seperti ini akan dikenali di sepanjang
halaman. Tag yang dimaksud dinamakan tag deklarasi. Tag ini berbentuk sebagai
berikut :
<%!.....%>
Contoh 14.1.
Penggunaan tag deklarasi.
Ketikkan kode
berikut dan simpan dengan nama contoh14-1.jsp.
<html>
<head>
<title>Tag
Deklarasi</title>
</head>
<body>
<%!
String baju;
int harga =
60000;
%>
Setelah
Deklarasi : <br>
<%
baju =
"John Mc Roe";
out.println("Merek
baju : " + baju + "<BR>");
out.println("Harga
baju : " + harga + "<BR>");
%>
</body>
</html>
Jalankan program
tersebut maka tampilan hasil akan tampak seperti pada Gambar 11. Pada contoh
kode ini tag deklarasi digunakan untuk mendeklarasikan dua variabel yaitu baju
dengan tipe data string dan harga dengan tipe data int. Perhatikan juga cara
mengisi, memanggil dan menampilkan kembali isi dari variabel dengan pernyataan
out.println.
Gambar
11. Hasil eksekusi penggunaan tag deklarasi.
Scriplet
Scriplet
merupakan sekumpulan kode program Java uang dijalankan setiap kali halaman JSP
dipanggil. Pada bagian ini kalian bisa memasukkan kode-kode program Java yang
telah kalian pelajari pada Bab 8. Cara penulisannya adalah dengan memberikan
tag <% kode %>.
Contoh 14.2.
Penggunaan tag scriplet.
<html>
<head>
<title>Contoh
Println</title>
</head>
<body>
<%
out.print("Ini
keluar dari tag scriplet");
out.print("Coba
saja kalau tidak percaya”);
%>
</body>
</html>
Simpan file
dengan nama yang diakhiri .jsp. Jalankan kode progam tersebut dan periksalah
hasilnya.
Ekspresi
Ekspresi
adalah satu baris perintah yang digunakan untuk mengeksekusi perintah sekaligus
menampilkan dalam halaman web. Eskpresi ini mirip seperti ketika kita memanggil
fungsi/method pada Java. Cara penulisannya adalah dengan menggunakan tag <%=
kode %>
Contoh 14.3.
Penggunaan tag ekspresi.
Ketikkan kode
di bawah ini kemudian simpan sebagai file jsp.
<%!
//Deklarasi variabel
int
jmlUser=3;
//Deklarasi
method
public String
Hello(String nama) {
return
"Hallo " + nama;
}
%>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh
tag ekspresi JSP</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<H3>
<% for
(int i=1; i<=jmlUser; i++) {
//Contoh
scriplets
%>
<i><%=Hello("User
"+ i + "!")%> </i> <br>
<%}%>
</H3>
</BODY>
</HTML>
Jalankan kode
program di atas. Tampilan output akan tampak seperti pada Gambar 12.
Gambar 12. Hasil eksekusi tag ekspresi.
Komentar
Komentar
digunakan untuk memberikan keterangan pada kode-kode JSP. Ada tiga jenis
komentar yang dapat disisipkan dalam halaman JSP, yaitu komentar content,
komentar JSP dan komentar bahasa script. Komentar content ditulis dengan tag
<!-- komentar -->. Komentar model ini tidak menampilkan output ke
browser. Tapi tertulis pada source HTML. Komentar JSP merupakan tipe komentar
yang hanya tampak pada kode program JSP. Ketika kode JSP dikompilasi, komentar
tersebut akan dilewati dan tidak ikut dikompilasi.
Komentar ini
dituliskan dengan cara <%-- komentar -->.
Komentar
bahasa script sama dengan yang digunakan pada Java (lihat kembali bab 8).
Komentar ini disisipkan pada scriplet. Pada contoh 14.3 kita telah menggunakan
salah satu cara komentar bahasa script. Perhatikan pada baris yang diawali
dengan tanda //.
Cara yang
lain adalah dengan tanda /* komentar */.
Action
Action
mendukung beberapa aksi yang berbeda-beda. Hampir mirip dengan scripting,
action akan dieksekusi setiap kali ada permintaan. Fungsi penting dari action
adalah memungkinkan terjadinya transfer kontrol antar halaman, mendukung
penggunaan applet Java dan memungkinkan JSP terintegrasi dengan komponen
JavaBeans.
JSP mengenal
tag action standar dan custom tag. Tag standar adalah tag yang didefinisikan
dalam spesifikasi JSP, sedangkan custom tag adalah tag baru yang dapat
didefinisikan sendiri. Pada bagian ini hanya dibahas mengenai tag action standar.
Tag action standar JSP adalah sebagai berikut :
<jsp:useBean>
<jsp:setProperty>
<jsp:getProperty>
<jsp:param>
<jsp:include>
<jsp:forward>
<jsp:plugin>
Pada buku ini
kita akan mempelajari penggunaan action standard forward dan param. Forward
action ini digunakan untuk mentransfer kontrol dari sebuah halaman JSP ke
halaman lain pada server lokal. Saat proses berlangsung, baris-baris kode
sesudah forward action pada JSP asal tidak akan diproses lagi oleh JSP
container. Proses berpindah pada halaman tujuan. Cara penulisannya adalah
dengan menggunakan tag <jsp:forward page=”localURL” />.
Forward action
biasanya digunakan bersama-saman dengan Param action.
Perhatikan
contoh berikut.
Contoh 14.4.
Penggunaan forward action untuk operasi login.
Buat tiga
file masing-masing bernama login.html, testlogin.jsp, dan validlogin.jsp.
Isi dari
masing-masing file adalah sebagai berikut.
File
login.html
<html>
<head>
<title>Login
</title>
</head>
<body>
<FORM
ACTION="testlogin.jsp" METHOD="post">
Silahkan
masukkan nama dan password anda : <BR>
Nama
:<INPUT TYPE="text" NAME="nama"> <BR>
Password
:<INPUT TYPE="text" NAME="pass"> <BR>
<INPUT
TYPE="SUBMIT" VALUE="Login">
</FORM>
</body>
</html>
File
testlogin.jsp
<html>
<head>
<title>Test
Login </title>
</head>
<body>
<%
String nama =
request.getParameter("nama");
String pass =
request.getParameter("pass");
if ((nama.equals("123"))
&&
(pass.equals("123")))
{
%>
<jsp:forward
page='validlogin.jsp' >
<jsp:param
name='id' value='<%= nama %>' />
</jsp:forward>
<% }
else {
%>
<jsp:forward
page='login.html' />
<% }
%>
</body>
</html>
File
validlogin.jsp
<html>
<head>
<title>Login
OK</title>
</head>
<body>
<H3>
Selamat
<%=request.getParameter(“id”) %> <BR>
Anda berhasil
login<BR>
</H3>
</body>
</html>
Jalankan
halaman login.html maka kalian akan mendapatkan tampilan seperti pada Gambar 13.
Isikan sembarang nama dan password kemudian tekan tombol Login. Kalian tidak
akan mendapatkan hasil apa-apa. Nama dan password anda akan hilang. Demikian
berulang-ulang. Sekarang masukkan pada nama ‘aunurrm’ dan passwordnya ‘arm’
(tanpa tanda petik). Tekan tombol Login, maka kalian akan mendapatkan hasil
seperti pada Gambar 14.
Gambar 13. Hasil eksekusi halaman login.html
Gambar
14. Hasil eksekusi jika nama dan password benar.
Pada contoh
di atas file login.html merupakan file untuk menerima input nama dan password.
Pada file ini kita menggunakan fitur form pada HTML. Formulir dibentuk dengan
menggunakan pasangan tag <FORM> dan </FORM>. Dua atribut
utama dari FORM yang sering digunakan adalah ACTION dan METHOD. ACTION
menentukan alamat yang akan dijalankan dan menerima semua masukan pada
FORM. Jika ACTION tidak disebutkan, informasi akan dikirim ke alamat
yang sama dengan halaman FORM itu sendiri. METHOD digunakan untuk
menentukan bagaimana informasi dikirim ke alamat yang disebutkan dalam ACTION.
Nilai yang umum digunakan adalah GET dan POST. POST membuat
informasi akan dikirim secara terpisah dengan alamat, sedangkan GET akan
membuat informasi dikirim menjadi satu dengan alamat yang dituju.
Contoh di
atas menggunakan action=”testlogin.jsp” dan metode penyampaiannya adalah post.
Artinya data pada form akan dikirim ke file dengan nama testlogin.jsp yang
berada satu direktori dengan file login.html. File kedua yang testlogin.jsp
adalah file yang digunakan untuk menangkap input kemudian memeriksa apakah
input tersebut valid atau tidak. Perintah request.getParameter digunakan untuk
menerima input sesuai dengan variabel input yang ditetapkan. Sebagai contoh
request.getParameter(‘nama’) berarti akan menangkap isi dari variabel nama dari
file login.html. Isi dari nama dan pass ini kemudian di masukkan pada variabel
string dengan nama yang sama.
Kemudian
dicocokkan apakah nama = ‘aunurrm’ dan pass=’arm’. Jika benar maka action
forward dilakukan yaitu membawa isi yang didefinisikan di action param yaitu
variabel ‘id’ ke file loginvalid.jsp. Jika tidak maka action forward juga
dilakukan tetapi kembali ke file login.html. File ketiga hanya dipanggil jika
syarat nama dan pass dipenuhi. File ini juga menggunakan request.getParameter
untuk menangkap variabel ‘id’.
Keamanan
dalam Web Dinamis
Web termasuk
layanan internet yang paling rentan terhadap ancaman dan pelanggaran. Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
terhadap suatu situs, antara lain: Pemanfaatan bug sistem. Para penyerang
menggunakan bug (kesalahan) yang dikandung oleh sistem operasi, web server,
bahasa pemrograman web, atau kode-kode lain yang terinstal di komputer server.
Jika ini berhasil ditembus, maka penyerang dapat mengambil alih sistem secara
keseluruhan. Pemanfaatan bug pada aplikasi client. Kadang-kadang kita tidak
terlalu memperhatikan bug pada aplikasi client, misalnya adanya fitur berbahaya
pada web browser yang dapat dijadikan batu loncatan oleh para penyerang. Pengaksesan
tidak sah. Cara ini dilakukan dengan mendapatkan hak akses (user name dan
password) secara tidak sah. Dengan menggunakan perangkat lunak tertentu,
seperti password cracker, penyerang berusaha mengintip apa yang dilakukan
pengguna saat login pada aplikasi web. Setelah memperoleh hak akses tersebut,
mereka menggunakan untuk mengakses dan mengganggu system secara tidak sah.
Penyadapan
transmisi informasi (eavesdropping). Informasi di internet seperti mobil yang
berlalu lalang di jalan-jalan. Teknik ini termasuk tingkat tinggi. Dilakukan
dengan cara mencegat dan menyadap informasi yang ditransmisikan antara web
server dan web browser. Biasanya yang dituju adalah data-data rahasia seperti
password, nomor account, nomor kartu kredit, dan rekaman transaksi online.
Penyerangan
dengan Denial of Service (DOS). Bentuk penyerangan ini lebih mengarah pada
lingkungan jaringan bukan pada system. Serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan
suatu system dengan cara membanjiri jaringan dengan trafik yang sangat tinggi
dan terus menerus melebihi kapasitas yang didukung. Hal ini mengakibatkan system
jaringan berhenti bekerja dan tidak dapat
melayani permintaan pengguna.
Gambar 15. Penyerangan dengan DOS.
Secara umum
tidak ada perangkat lunak yang seratus persen menjamin bebas dari gangguan
keamanan. Hal ini karena celah-celah keamanan selalu muncul di sana sini yang
memungkinkan penyerangan. Namun ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk
mengurangi resiko terserang gangguan, antara lain: Menjalankan server secara
aman, misalnya dengan tidak memberikan kesempatan pada pengguna untuk mengakses
melalu shell, membuat fasilitas perekam kesalahan (log) dari web server.
Menerapkan
permissions atau hak akses pada direktori dan file secara ketat (buka Bab 4
untuk mempelajari lagi permissions). Permissions ini juga harus diterapkan pada
file-file konfigurasi web server. Menuliskan program aplikasi web secara aman.
Sering kali kesalahan yang tidak disengaja pada pembuatan aplikasi web
menjadikan aplikasi menjadi tidak aman. Ada baiknya aplikasi diperiksa dan
diuji berulangkali untuk memastikan celah keamanannya sangat minimal. Mencegah
dan memproteksi informasi dengan cara melakukan enkripsi (penyandian) agar
tidak dapat dibaca oleh penyadap. Mengontrol akses ke web server. Cara ini
dilakukan untuk melindungi data-data internal yang tidak bisa diakses dari
luar. Beberapa cara dapat dilakukan seperti membatasi akses berdasarkan alamat
IP atau domain, membatasi pengguna berdasarkan kategori tertentu, dan
lain-lain.
Gambar
16. Membatasi akses untuk IP address tertentu.
14.2 RINGKASAN
Pemrograman
web merupakan usaha untuk membuat halaman web dengan menggunakan bahasa
pemrograman web (script). Ada dua model pemrograman web yaitu client-side dan
server-side. Bahasa pemrograman untuk membuat web dinamis juga terbagi menjadi
dua yaitu client-side script dan server-side script. Untuk membangun aplikasi
web dinamis, diperlukan persiapan pada web server, bahasa pemrograman web,
lokasi penyimpanan web dinamis, dan konfigurasi dari aplikasi. Java Server
Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server
side dan berjalan di Platform Java. JSP menyediakan empat kategori tag, yaitu
directive, elemen scripting,
komentar, dan
action. Web termasuk layanan internet yang paling rentan terhadap ancaman dan pelanggaran
oleh karena itu upaya pencegahan dan pengamanan web adalah sangat penting.
14.3
SOAL-SOAL LATIHAN
1.
Sebutkan kebutuhan perangkat keras dan lunak
untuk pembuatan web dinamis.
2.
Apakah perbedaan client-side script dan
server side script?
3.
Cobalah berselancar ke internet. Kemudian
pada beberapa situs yang kalian kunjungi, cermati pada halaman URL nya (lihat
pada bagian Address Bar pada web browser). Bisakah kalian menentukan teknologi
pemrograman web apa yang digunakan.
4.
Buatlah aplikasi sederhana dengan menggunakan
JSP untuk menghitung gaji karyawan. Buat dua halaman, yang pertama adalah
halaman untuk memasukkan input, yaitu nama bulan, nama karyawan, jumlah jam
kerja pada bulan tersebut dan upah per jam. Sedang halaman yang kedua adalah,
untuk menghitung upah karyawan (jam kerja sebulan x upah per jam) sekaligus menampilkan
nama dan total gaji yang diperoleh pada bulan tersebut.
5.
Kembangkan soal No 4, dengan cara menambahkan
halaman login sebelum masuk halaman memasukkan input. Jika seseorang berhasil
login, maka halaman memasukkan input akan tampil, tetapi jika tidak maka akan
menuju ke halaman baru, yaitu untuk halaman mendaftar sebagai user.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar