Kamis, 07 Februari 2013

JSP (java server pages)


SEKILAS TENTANG JSP
Seperti telah dijelaskan di atas, Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di Platform Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition). Teknologi JSP menyediakan cara yang lebih mudah dan cepat untuk membuat halaman-halaman web yang menampilkan isi secara dinamik. Teknologi JSP didesain untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan aplikasi berbasis web yang bekerja dengan berbagai macam web server, application server, browser dan development tool.

Java dan JSP
Ada tiga cara untuk menggunakan teknologi Java dalam lingkungan web, yaitu applet, servlet dan JSP. Applet merupakan program Java yang disisipkan pada halaman HTML dengan menggunakan tag <APPLET>. Kita dapat membuat sebuah program yang kompleks dengan menggunakan bahasa Java kemudian jika ingin ditampilkan dalam halaman web, kita menyimpan program tersebut dalam bentuk applet dan menyisipkannya pada halaman-halaman HTML. Applet ini akan dieksekusi oleh Java Virtual Machine (JVM) pada browser. Sayangnya seringkali komputer client tidak didukung oleh JVM, sehingga applet tersebut tidak dapat dijalankan.
Servlet adalah program yang ditulis dengan bahasa Java yang dijalankan pada server yang terkoneksi web. Pada servlet, komputer client tidak membutuhkan JVM, karena semua kode program akan dieksekusi di sisi server. Output yang akan disampaikan kepada browser client adalah murni HTML. Servlet ini akan dikompilasi dalam bentuk class. Servlet secara umum mampu meningkatkan sisi interaktif dan dinamis halaman web. Kelemahan dari servlet adalah teks-teks HTML yang berisi tampilan halaman harus dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Hal ini menyulitkan jika kita ingin mengubah tampilan bagian HTML-nya, karena berarti kita harus membuka kembali kode program java di servlet.
JSP merupakan solusi dari servlet. Kita tidak perlu mengkodekan teks-teks HTML pada program, tapi cukup menyisipkan kode JSP pada teks HTML. Artinya bagian static yang berupa tag-tag HTML akan terpisah dari kode JSP. Kita dapat membuat halaman web static dengan HTML / Web editor, kemudian kita sisipi dengan kode JSP untuk membuat halaman menjadi web dinamis.

Mekanisme Kerja Aplikasi Web Berbasis JSP
Secara umum aplikasi web berbasis JSP akan mengikuti mekanisme seperti Gambar 1. Halaman-halaman web yang mengandung kode JSP akan dikirim ke web server. Kemudian web server akan memanggil perangkat lunak penerjemah JSP. Oleh penerjemah ini kode JSP akan dirubah menjadi file sumber berekstensi .Java. file ini akan dikompilasi untuk menghasilkan class. Hasil dari kompilasi ini akan dijalankan kemudian hasilnya akan disampaikan kepada web server untuk diteruskan pada browser client.
Gambar 1. Mekanisme kerja aplikasi web dengan JSP.

Sekilas proses di atas terlihat bertele-tele. Pada awalnya, memang untuk menampilkan halaman yang mengandung JSP terasa lambat karena proses kompilasi harus dilakukan. Tetapi ketika memanggil untuk yang kedua kali maka proses penampilan halaman akan sangat cepat. Hal ini karena proses kompilasi tidak perlu dilakukan lagi.

Kebutuhan Perangkat Lunak dan Konfigurasi
Untuk membangun aplikasi web berbasis JSP, diperlukan perangkat lunak yang hampir sama dengan web dinamis lainnya. Namun ada kekhususan dibanding dengan ASP atau PHP. Hal ini karena perbedaan mekanisme proses antara JSP dengan ASP atau PHP. Selain perangkat lunak yang telah disebutkan di bagian awal berikut ini adalah kebutuhan perangkat lunak tambahan untuk JSP.Java Development Kit (JDK). Karena JSP berdasarkan bahasa Java, maka JDK harus terinstal di dalam komputer. Tomcat adalah servlet container dan implementasi JSP. Dibutuhkan untuk mensimulasi komputer personal menjadi web server. Tomcat biasanya diinstalkan di atas web server Apache, sehingga orang sering menyebut sebagai Apache Tomcat. Perangkat lunak ini dapat didownload gratis di situs http://jakarta.apache.org.
Aplikasi pengembang terpadu (IDE) seperti NetBeans atau Eclipse. Meskipun membuat halaman JSP bisa dengan menggunakan teks editor biasa namun disarankan untuk menggunakan aplikasi seperti NetBeans untuk mempermudah pembuatan halaman web. Bahkan pada versi 6.1. (dapat didownload di http://www.netbeans.org) selain mendapatkan IDE kita juga mendapatkan web server dan servlet container (Apache Tomcat) terpadu (Gambar 2). Kita juga bisa menggunakan aplikasi server yang sangat kuat yaitu SUN Java Application Server (Gambar 3) yang juga terintegrasi pada paket penuh NetBeans. Pada buku ini kita akan banyak menggunakan fasilitas dari NetBeans baik untuk konfigurasi maupun untuk membuat halaman-halaman JSP.
Gambar 2. NetBeans 6.1 dengan Apache Tomcat terintegrasi.

Gambar 3. Admin Console Java Application Server.

Setelah semua terinstal dengan benar, maka langkah yang kedua adalah konfigurasi, terutama lokasi penyimpanan file. Buka NetBeans, kemudian setelah terbuka pilih menu Tools kemudian pilih Options. Pada jendela Options (Gambar 4), pilih tab Miscellaneous. Klik Add Directory untuk untuk membuka jendela Add Local Directory. Pilih lokasi kemudian tekan OK. Pada klik Ok pada jendela Options untuk keluar.
Gambar 4. Penentuan lokasi penyimpanan file.

Untuk menguji apakah halaman JSP dapat dijalankan, pada halaman awal NetBeans, klik menu File dan pilih New Project. Jendela New Project seperti Gambar 5. akan terbuka. Pada bagian Choose Project pilih kategori Web dan pada Projects pilih Web Application. Klik Next untuk melanjutkan pada menentukan nama dan lokasi penyimpanan project (Gambar 6). klik Next untuk melanjutkan menentukan tipe dan setting server (Gambar 7). Pada bagian ini kita dapat memilih apakah menggunakan Apache Tomcat atau GlassFish (Java Application Server). Klik Finish untuk menyelesaikan konfigurasi aplikasi web.
Gambar 5. Penetuan tipe project.
Gambar 6. Penentuan nama dan lokasi project.

Gambar 7. Tipe dan pengaturan server.

Setelah kalian menekan Finish kalian akan dihadapkan pada tampilan seperti pada Gambar 8.

Gambar 8. Lingkungan kerja NetBeans.
Gambar 9. Struktur direktori aplikasi JSP

Perhatikan pada jendela Project klik Files kemudian cermati struktur direktori pada direktori JSP-01 (Gambar 9). Struktur direktori aplikasi JSP harus mengikuti aturan yang ketat. Di bawah direktori JSP-01 terdapat direktori yang penting yaitu web. direktori ini tempat kita menyimpan file dengan ekstensi .jsp. Di bawah direktori web terdapat direktori WEB-INF. Direktori ini harus ditulis namanya seperti ini, jika tidak maka aplikasi tidak akan jalan. Direktori ini berisi file-file konfigurasi yang penting bagi jalannya aplikasi web dengan JSP. Coba kalian jalankan halaman JSP yang telah otomatis dibuatkan oleh NetBeans dengan cara pilih menu Run, kemudian pilih Run Main Project. Kode program yang dibuatkan otomatis oleh NetBeans ini seperti berikut:
<%--
Created on : Jun 21, 2008, 9:42:26 AM
Author : Aunur R. Mulyarto
--%>
<%@page contentType="text/html" pageEncoding="UTF-8"%>
<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01
Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">
<html>
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html;
charset=UTF-8">
<title>JSP Page</title>
</head>
<body>
<h2>Hello World!</h2>
</body>
</html>

Jika web browser kalian telah berhasil menampilkan halaman seperti pada Gambar 10, berarti kalian telah siap untuk membuat aplikasi dengan JSP. Perhatikan pada alamat URL-nya, halaman ini dipanggil dengan alamat http://localhost:8080/JSP-01/. Karena file yang kita panggil adalah file index.jsp, maka kita dibolehkan memanggil halaman tersebut tanpa menyebut nama file. Konfigurasi pada server telah membuat server mengenali bahwa halaman dengan nama index adalah halaman awal.
Gambar 10. Hasil eksekusi halaman web JSP.

DASAR-DASAR JSP
JSP menyediakan empat kategori tag, yaitu directive, elemen scripting, komentar, dan action. Pada bagian ini kita tidak akan mempelajari tentang deklarasi variabel, struktur kontrol program, class dan method. Hal ini karena JSP didasarkan pada java, sehingga bagian-bagian tersebut sama dengan apa yang kalian pelajari pada bab tentang pemrograman Java (Bab 8).

Directive
Directive adalah sekumpulan tag yang menentukan bagaimana dokumen yang berisi direktif ini akan diproses. Directive digunakan JSP untuk mengirimkan “pesan” ke JSP container. Directive berguna untuk melakukan setting nilai global seperti deklarasi class atau method. Setting yang dilakukan oleh directive berlaku pada seluruh halaman (hanya halaman itu saja). Secara umum sintaks directive adalah sebagai berikut :
<%@ nama_directive atribut1=”nilai1” atribut2=”nilai2” . .
%>

Directive pada JSP terdiri atas tiga jenis tentu saja dengan fungsi yang berbeda-beda.
Page : digunakan untuk mendefinisikan atribut-atribut yang terdapat pada halaman JSP. Atribut-atribut ini misalnya atribut language, import, info, errorpage dan lain-lain. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata page dan atributnya.
Contoh : <%@ page language=”java” %>
Include : digunakan untuk menyisipkan suatu berkas atau mengimpor suatu kelas. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata include dan atributnya.
Contoh : <%@ include file="/header.html" %>
Taglib : digunakan untuk mendefinisikan tag-tag yang dibuat sendiri oleh pemrogram. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata taglib dan atributnya.
Contoh: <%@ taglib uri = "http://jakarta.apache.org/taglibs/application-1.0"
prefix="app" %>

Elemen Scripting
Elemen scripting digunakan untuk menggabungkan instruksi-instruksi pemrograman Java ke dalam halaman web. Instruksi tersebut akan dieksekusi setiap kali halaman diproses sebagai permintaan. Ada tiga jenis scripting yaitu :
deklarasi, scriplet dan ekspresi.

Deklarasi
JSP menyediakan tag yang secara khusus ditujukan untuk melakukan pendeklarasian variable yang berlevel halaman. Variabel seperti ini akan dikenali di sepanjang halaman. Tag yang dimaksud dinamakan tag deklarasi. Tag ini berbentuk sebagai berikut :
<%!.....%>
Contoh 14.1. Penggunaan tag deklarasi.
Ketikkan kode berikut dan simpan dengan nama contoh14-1.jsp.
<html>
<head>
<title>Tag Deklarasi</title>
</head>
<body>
<%!
String baju;
int harga = 60000;
%>
Setelah Deklarasi : <br>
<%
baju = "John Mc Roe";
out.println("Merek baju : " + baju + "<BR>");
out.println("Harga baju : " + harga + "<BR>");
%>
</body>
</html>

Jalankan program tersebut maka tampilan hasil akan tampak seperti pada Gambar 11. Pada contoh kode ini tag deklarasi digunakan untuk mendeklarasikan dua variabel yaitu baju dengan tipe data string dan harga dengan tipe data int. Perhatikan juga cara mengisi, memanggil dan menampilkan kembali isi dari variabel dengan pernyataan out.println.
Gambar 11. Hasil eksekusi penggunaan tag deklarasi.

Scriplet
Scriplet merupakan sekumpulan kode program Java uang dijalankan setiap kali halaman JSP dipanggil. Pada bagian ini kalian bisa memasukkan kode-kode program Java yang telah kalian pelajari pada Bab 8. Cara penulisannya adalah dengan memberikan tag <% kode %>.
Contoh 14.2. Penggunaan tag scriplet.
<html>
<head>
<title>Contoh Println</title>
</head>
<body>
<%
out.print("Ini keluar dari tag scriplet");
out.print("Coba saja kalau tidak percaya”);
%>
</body>
</html>

Simpan file dengan nama yang diakhiri .jsp. Jalankan kode progam tersebut dan periksalah hasilnya.

Ekspresi
Ekspresi adalah satu baris perintah yang digunakan untuk mengeksekusi perintah sekaligus menampilkan dalam halaman web. Eskpresi ini mirip seperti ketika kita memanggil fungsi/method pada Java. Cara penulisannya adalah dengan menggunakan tag <%= kode %>
Contoh 14.3. Penggunaan tag ekspresi.
Ketikkan kode di bawah ini kemudian simpan sebagai file jsp.

<%! //Deklarasi variabel
int jmlUser=3;
//Deklarasi method
public String Hello(String nama) {
return "Hallo " + nama;
}
%>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh tag ekspresi JSP</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<H3>
<% for (int i=1; i<=jmlUser; i++) {
//Contoh scriplets
%>
<i><%=Hello("User "+ i + "!")%> </i> <br>
<%}%>
</H3>
</BODY>
</HTML>

Jalankan kode program di atas. Tampilan output akan tampak seperti pada Gambar 12.
Gambar 12. Hasil eksekusi tag ekspresi.

Komentar
Komentar digunakan untuk memberikan keterangan pada kode-kode JSP. Ada tiga jenis komentar yang dapat disisipkan dalam halaman JSP, yaitu komentar content, komentar JSP dan komentar bahasa script. Komentar content ditulis dengan tag <!-- komentar -->. Komentar model ini tidak menampilkan output ke browser. Tapi tertulis pada source HTML. Komentar JSP merupakan tipe komentar yang hanya tampak pada kode program JSP. Ketika kode JSP dikompilasi, komentar tersebut akan dilewati dan tidak ikut dikompilasi.
Komentar ini dituliskan dengan cara <%-- komentar -->.
Komentar bahasa script sama dengan yang digunakan pada Java (lihat kembali bab 8). Komentar ini disisipkan pada scriplet. Pada contoh 14.3 kita telah menggunakan salah satu cara komentar bahasa script. Perhatikan pada baris yang diawali dengan tanda //.
Cara yang lain adalah dengan tanda /* komentar */.

Action
Action mendukung beberapa aksi yang berbeda-beda. Hampir mirip dengan scripting, action akan dieksekusi setiap kali ada permintaan. Fungsi penting dari action adalah memungkinkan terjadinya transfer kontrol antar halaman, mendukung penggunaan applet Java dan memungkinkan JSP terintegrasi dengan komponen JavaBeans.
JSP mengenal tag action standar dan custom tag. Tag standar adalah tag yang didefinisikan dalam spesifikasi JSP, sedangkan custom tag adalah tag baru yang dapat didefinisikan sendiri. Pada bagian ini hanya dibahas mengenai tag action standar. Tag action standar JSP adalah sebagai berikut :
<jsp:useBean>
<jsp:setProperty>
<jsp:getProperty>
<jsp:param>
<jsp:include>
<jsp:forward>
<jsp:plugin>
Pada buku ini kita akan mempelajari penggunaan action standard forward dan param. Forward action ini digunakan untuk mentransfer kontrol dari sebuah halaman JSP ke halaman lain pada server lokal. Saat proses berlangsung, baris-baris kode sesudah forward action pada JSP asal tidak akan diproses lagi oleh JSP container. Proses berpindah pada halaman tujuan. Cara penulisannya adalah dengan menggunakan tag <jsp:forward page=”localURL” />.
Forward action biasanya digunakan bersama-saman dengan Param action.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 14.4. Penggunaan forward action untuk operasi login.
Buat tiga file masing-masing bernama login.html, testlogin.jsp, dan validlogin.jsp.
Isi dari masing-masing file adalah sebagai berikut.
File login.html
<html>
<head>
<title>Login </title>
</head>
<body>
<FORM ACTION="testlogin.jsp" METHOD="post">
Silahkan masukkan nama dan password anda : <BR>
Nama :<INPUT TYPE="text" NAME="nama"> <BR>
Password :<INPUT TYPE="text" NAME="pass"> <BR>
<INPUT TYPE="SUBMIT" VALUE="Login">
</FORM>
</body>
</html>

File testlogin.jsp
<html>
<head>
<title>Test Login </title>
</head>
<body>
<%
String nama = request.getParameter("nama");
String pass = request.getParameter("pass");
if ((nama.equals("123")) &&
(pass.equals("123"))) {
%>
<jsp:forward page='validlogin.jsp' >
<jsp:param name='id' value='<%= nama %>' />
</jsp:forward>
<% }
else {
%>
<jsp:forward page='login.html' />
<% }
%>
</body>
</html>

File validlogin.jsp
<html>
<head>
<title>Login OK</title>
</head>
<body>
<H3>
Selamat <%=request.getParameter(“id”) %> <BR>
Anda berhasil login<BR>
</H3>
</body>
</html>

Jalankan halaman login.html maka kalian akan mendapatkan tampilan seperti pada Gambar 13. Isikan sembarang nama dan password kemudian tekan tombol Login. Kalian tidak akan mendapatkan hasil apa-apa. Nama dan password anda akan hilang. Demikian berulang-ulang. Sekarang masukkan pada nama ‘aunurrm’ dan passwordnya ‘arm’ (tanpa tanda petik). Tekan tombol Login, maka kalian akan mendapatkan hasil seperti pada Gambar 14.
Gambar 13. Hasil eksekusi halaman login.html

Gambar 14. Hasil eksekusi jika nama dan password benar.

Pada contoh di atas file login.html merupakan file untuk menerima input nama dan password. Pada file ini kita menggunakan fitur form pada HTML. Formulir dibentuk dengan menggunakan pasangan tag <FORM> dan </FORM>. Dua atribut utama dari FORM yang sering digunakan adalah ACTION dan METHOD. ACTION menentukan alamat yang akan dijalankan dan menerima semua masukan pada FORM. Jika ACTION tidak disebutkan, informasi akan dikirim ke alamat yang sama dengan halaman FORM itu sendiri. METHOD digunakan untuk menentukan bagaimana informasi dikirim ke alamat yang disebutkan dalam ACTION. Nilai yang umum digunakan adalah GET dan POST. POST membuat informasi akan dikirim secara terpisah dengan alamat, sedangkan GET akan membuat informasi dikirim menjadi satu dengan alamat yang dituju.
Contoh di atas menggunakan action=”testlogin.jsp” dan metode penyampaiannya adalah post. Artinya data pada form akan dikirim ke file dengan nama testlogin.jsp yang berada satu direktori dengan file login.html. File kedua yang testlogin.jsp adalah file yang digunakan untuk menangkap input kemudian memeriksa apakah input tersebut valid atau tidak. Perintah request.getParameter digunakan untuk menerima input sesuai dengan variabel input yang ditetapkan. Sebagai contoh request.getParameter(‘nama’) berarti akan menangkap isi dari variabel nama dari file login.html. Isi dari nama dan pass ini kemudian di masukkan pada variabel string dengan nama yang sama.
Kemudian dicocokkan apakah nama = ‘aunurrm’ dan pass=’arm’. Jika benar maka action forward dilakukan yaitu membawa isi yang didefinisikan di action param yaitu variabel ‘id’ ke file loginvalid.jsp. Jika tidak maka action forward juga dilakukan tetapi kembali ke file login.html. File ketiga hanya dipanggil jika syarat nama dan pass dipenuhi. File ini juga menggunakan request.getParameter untuk menangkap variabel ‘id’.

Keamanan dalam Web Dinamis
Web termasuk layanan internet yang paling rentan terhadap ancaman dan pelanggaran. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap suatu situs, antara lain: Pemanfaatan bug sistem. Para penyerang menggunakan bug (kesalahan) yang dikandung oleh sistem operasi, web server, bahasa pemrograman web, atau kode-kode lain yang terinstal di komputer server. Jika ini berhasil ditembus, maka penyerang dapat mengambil alih sistem secara keseluruhan. Pemanfaatan bug pada aplikasi client. Kadang-kadang kita tidak terlalu memperhatikan bug pada aplikasi client, misalnya adanya fitur berbahaya pada web browser yang dapat dijadikan batu loncatan oleh para penyerang. Pengaksesan tidak sah. Cara ini dilakukan dengan mendapatkan hak akses (user name dan password) secara tidak sah. Dengan menggunakan perangkat lunak tertentu, seperti password cracker, penyerang berusaha mengintip apa yang dilakukan pengguna saat login pada aplikasi web. Setelah memperoleh hak akses tersebut, mereka menggunakan untuk mengakses dan mengganggu system secara tidak sah.
Penyadapan transmisi informasi (eavesdropping). Informasi di internet seperti mobil yang berlalu lalang di jalan-jalan. Teknik ini termasuk tingkat tinggi. Dilakukan dengan cara mencegat dan menyadap informasi yang ditransmisikan antara web server dan web browser. Biasanya yang dituju adalah data-data rahasia seperti password, nomor account, nomor kartu kredit, dan rekaman transaksi online.
Penyerangan dengan Denial of Service (DOS). Bentuk penyerangan ini lebih mengarah pada lingkungan jaringan bukan pada system. Serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan suatu system dengan cara membanjiri jaringan dengan trafik yang sangat tinggi dan terus menerus melebihi kapasitas yang didukung. Hal ini mengakibatkan system jaringan berhenti bekerja dan tidak dapat
melayani permintaan pengguna.
Gambar 15. Penyerangan dengan DOS.

Secara umum tidak ada perangkat lunak yang seratus persen menjamin bebas dari gangguan keamanan. Hal ini karena celah-celah keamanan selalu muncul di sana sini yang memungkinkan penyerangan. Namun ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko terserang gangguan, antara lain: Menjalankan server secara aman, misalnya dengan tidak memberikan kesempatan pada pengguna untuk mengakses melalu shell, membuat fasilitas perekam kesalahan (log) dari web server.
Menerapkan permissions atau hak akses pada direktori dan file secara ketat (buka Bab 4 untuk mempelajari lagi permissions). Permissions ini juga harus diterapkan pada file-file konfigurasi web server. Menuliskan program aplikasi web secara aman. Sering kali kesalahan yang tidak disengaja pada pembuatan aplikasi web menjadikan aplikasi menjadi tidak aman. Ada baiknya aplikasi diperiksa dan diuji berulangkali untuk memastikan celah keamanannya sangat minimal. Mencegah dan memproteksi informasi dengan cara melakukan enkripsi (penyandian) agar tidak dapat dibaca oleh penyadap. Mengontrol akses ke web server. Cara ini dilakukan untuk melindungi data-data internal yang tidak bisa diakses dari luar. Beberapa cara dapat dilakukan seperti membatasi akses berdasarkan alamat IP atau domain, membatasi pengguna berdasarkan kategori tertentu, dan lain-lain.
Gambar 16. Membatasi akses untuk IP address tertentu.

14.2 RINGKASAN
Pemrograman web merupakan usaha untuk membuat halaman web dengan menggunakan bahasa pemrograman web (script). Ada dua model pemrograman web yaitu client-side dan server-side. Bahasa pemrograman untuk membuat web dinamis juga terbagi menjadi dua yaitu client-side script dan server-side script. Untuk membangun aplikasi web dinamis, diperlukan persiapan pada web server, bahasa pemrograman web, lokasi penyimpanan web dinamis, dan konfigurasi dari aplikasi. Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side dan berjalan di Platform Java. JSP menyediakan empat kategori tag, yaitu directive, elemen scripting,
komentar, dan action. Web termasuk layanan internet yang paling rentan terhadap ancaman dan pelanggaran oleh karena itu upaya pencegahan dan pengamanan web adalah sangat penting.

14.3 SOAL-SOAL LATIHAN
1.    Sebutkan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk pembuatan web dinamis.
2.    Apakah perbedaan client-side script dan server side script?
3.    Cobalah berselancar ke internet. Kemudian pada beberapa situs yang kalian kunjungi, cermati pada halaman URL nya (lihat pada bagian Address Bar pada web browser). Bisakah kalian menentukan teknologi pemrograman web apa yang digunakan.
4.    Buatlah aplikasi sederhana dengan menggunakan JSP untuk menghitung gaji karyawan. Buat dua halaman, yang pertama adalah halaman untuk memasukkan input, yaitu nama bulan, nama karyawan, jumlah jam kerja pada bulan tersebut dan upah per jam. Sedang halaman yang kedua adalah, untuk menghitung upah karyawan (jam kerja sebulan x upah per jam) sekaligus menampilkan nama dan total gaji yang diperoleh pada bulan tersebut.
5.    Kembangkan soal No 4, dengan cara menambahkan halaman login sebelum masuk halaman memasukkan input. Jika seseorang berhasil login, maka halaman memasukkan input akan tampil, tetapi jika tidak maka akan menuju ke halaman baru, yaitu untuk halaman mendaftar sebagai user.