Selasa, 02 Oktober 2012

MEMBUAT PROGRAM APLIKASI WEB BERBASIS PHP




4.1              Pengenalan PHP
PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server pula. Hasilnyalah yang akan dikirim ke client, tempat pengguna memakai web browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Hal ini berarti PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda dapat menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya, PHP memiliki fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP, Cold Fusion, ataupun Perl.
Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman web, terutama di lingkungan Linux. Meskipun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh.
Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami. Untuk mencoba PHP, Anda tidak perlu menggunakan komputer berkelas server. Dengan menggunakan komputer biasa, Anda dapat mempelajari dan mempraktekkan PHP. PHP bersifat bebas pakai sehingga Anda tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Anda dapat men-download-nya melalui situs www.php.net. Untuk versi Windows, Anda dapat memperoleh kode binernya sedangkan untuk versi Linux Anda dapat memperoleh kode sumbernya secara lengkap.

4.2.  Penginstalasian PHP 5

4.2.1. Meng-install PHP pada Windows
Pada Windows, Anda perlu memulai penginstalasian dengan cara men-download kode biner PHP versi 5. Pergunakan installer .msi untuk memudahkan Anda dan tentukan direktori penginstalasian pada c:\php5. Dengan adanya instalasi PHP, Anda dapat menjalankan interpreter PHP dari sebuah Windows DOS prompt:
            C:\> php -v
            PHP 5.0.4 (cli) (built: Mar 31 2005 02:45:00)
            Copyright
© 1997-2004 The PHP Group
Zend Engine v2.0.4-dev, Copyright (c) 1998-2004 Zend Technologies

Jika executable PHP tidak ditemukan, Anda perlu menambahkan c:\php5\bin pada path Anda. Pergunakan tab Advanced pada Control Panel dan klik pada tombol Environment Variables. Dari sana, editlah Path Variable, tambahkan c:\php5\bin pada path yang ada. Anda perlu menutup Command Prompt Windows lalu membuka Command Prompt yang baru untuk memastikan adanya hasil dari perubahan yang telah dibuat.

Anda harus memastikan pula bahwa PHP telah ter-install dan terintegrasikan dengan web server anda. Pada Windows, Anda memiliki dua pilihan untuk pengintegrasian tersebut, yaitu menggunakan web server Apache atau IIS (Internet Information Service). Apapun pilihannya, Anda perlu meng-copy file php.ini pada direktori Windows, c:\windows. Editlah file c:\windows\php.ini dan ubahlah baris extension_dir agar terbaca sebagai berikut :

extension_dir = "c:\php5\ext"
Selanjutnya, baris seperti berikut ini :
extension=php_mysql.dll
agar dapat mengakses database MySQL.
Sekarang kembali pada site PHP www.php.net dan download-lah koleksi dari modul-modul PECL. Simpanlah semua file DDL ke dalam direktori c:\php5\ext. Semua ekstensi ini dibutuhkan jika Anda ingin mengakses database SQL atau jika Anda ingin menggunakan fungsi-fungsi grafika.

4.2.1.1. Meng-install PHP dengan Web Server Apache
Kunjungilah web site Apache www.apache.org dan download-lah Apache versi 1.3 yang telah precompiled untuk Windows. Ia akan muncul sebagai sebuah installer MSI. Setelah Apache ter-install maka langkah selanjutnya adalah menetapkan file http.conf di dalam direktori Apache conf (c:\Program Files\Apache Group\Apache\conf jika Anda meng-install Apache pada lokasi default).
Tambahkan baris berikut ini pada akhir dari file httpd.conf :
            LoadModule php5_module "c:/php5/php5apache.dll"
            AddModule mod_php5.c
            AddType application/x-httpd-php .php
            AddType application/x-httpd-php-source .phps

Berikutnya, mulailah server Apache dengan menjalankan apache.exe :

            C:\Program Files\Apache Group\Apache> apache
            Apache/1.3.33 (Win32) PHP/5.0.4 running…
Direktori dari dokumen-dokumen pada instalasi ini adalah htdocs (c:\Program Files\Apache Group\Apache\htdocs). Untuk mengetesnya, buatlah sebuah file test.php pada direktori htdocs dan tulis kode berikut ini di dalam file tersebut :
            <?php
            phpinfo();
            ?>

Pergunakanlah web browser Anda untuk melihat halaman, Anda akan menemukan halaman yang tampilannya seperti Gambar 4.2.1.1.1 berikut ini :

phpinfo
Gambar  4.2.1.1.1 Halaman Pengetesan PHP pada instalasi Apache/Windows
Didalam file PHP info terdapat keterangan versi PHP yang di-install. Untuk melihat versi PHP, gunakan fungsi phpversion.
4.2.1.2. Meng-install PHP dengan Web Server IIS
PHP dapat di-install di versi PWS/IIS 3, PWS 4 atau yang terbaru dan IIS 4 atau yang terbaru. Setelah meng-install PHP pada direktori c:\php5, Anda dapat mengintegrasikan PHP ke dalam IIS melalui php5isapi.dll. Mulailah dengan membuka control panel IIS. Kemudian buatlah sebuah direktori virtual seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.2.1.2.1 berikut ini :
Gambar 4.2.1.2.1 Membuat sebuah direktori virtual
Pastikanlah Anda telah menentukan execute permission secara benar, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2.1.2.2 berikut :
Gambar 4.2.1.2.3 Menentukan Execute Permission dari direktori virtual
Selanjutnya, klik-kanan pada direktori virtual dan pilihlah Properties. Kemudian pada Properties Dialog, klik pada tombol Configuration. Hal ini akan memunculkan Application Mappings Dialog, dimana Anda dapat mengasosiasikan ekstensi .php dengan php5isapi.dll. Tampilan dialog tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.2.1.2.4 berikut ini :
Gambar 4.2.1.2.4 Application Mapping Dialog
Klik pada tombol Add untuk membuat sebuah mapping baru dan tetapkan Executable pada c:\php5\php5isapi.dll.
Tentukan Extension menjadi .php, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2.1.2.5 berikut ini :
Gambar 4.2.1.2.5 Mapping settings untuk PHP 5
Klik OK, kemudian lakukan navigasi ke direktori dokumen yang Anda tentukan saat membuat direktori virtual. Buatlah sebuah file yang bernama test.php dengan isi sebagai berikut :
            <?php
            phpinfo();      
            ?>

4.2.2 Meng-install PHP pada Linux
Proses penginstalasian PHP pada Linux sesungguhnya dimulai dengan menentukan apakah PHP telah ter-install sebelumnya. Pertama-tama Anda sebaiknya memeriksa keberadaan web server Apache pada instalasi Anda. Apakah mesin menampilkan halaman? Jika tidak, periksalah keberadaan Apache httpd executable :
my-host$ find / -name httpd

Jika Anda menemukan kode biner Apache, pastikanlah ia telah berjalan sebagai bagian dari proses startup mesin Anda. Jika Apache tidak ter-install maka meng-install web server merupakan langkah awal Anda dalam penginstalasian PHP. Kunjungilah web site www.apache.org lalu download dan install-lah server tersebut. 

Sekali Apache ter-install, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa keberadaan instalasi PHP. Buatlah sebuah file bernama index.php dan tempatkanlah di dalam direktori dokumen Apache. File tersebut harus mengandung kode berikut ini :
            <?php
            phpinfo();
            ?>
Lihatlah halaman dari file index.php melalui web browser. Jika Anda menemukan halaman seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1.6 maka berarti instalasi PHP telah bekerja. Namun, jika Anda melihat hanya teks dari file index.php maka PHP belum ter-install atau tidak aktif.
Periksalah file konfigurasi httpd.conf Apache Anda. Jika Anda melihat baris seperti berikut ini:
      # LoadModule php4_module libexec/httpd/libphp4.so
aktifkan baris kode tersebut dengan cara menghilangkan simbol hash (#) yang terdapat pada awal baris tersebut. Jika file tidak mengandung baris yang relevan dengan PHP maka berarti Anda harus meng-install PHP dari sumbernya.
Meng-install PHP dari sumbernya berarti men-download file .tgz dari www.php.net. Ikutilah instruksi penginstalasian yang terdapat pada situs tersebut. Berikut ini contoh penginstalan pada PHP manual :
1.  gunzip apache_1.3.x.tar.gz
2.  tar xvf apache_1.3.x.tar
3.  gunzip php-x.x.x.tar.gz
4.  tar xvf php-x.x.x.tar
5.  cd apache_1.3.x
6.  ./configure --prefix=/www
7.  cd ../php-x.x.x
8.  ./configure --with-mysql --with-apache=../apache_1.3.x --enable-track-vars
9.  make
10. make install
11. cd ../apache_1.3.x
12. ./configure --activate-module=src/modules/php4/libphp4.a
13. make
14. make install
15. cd ../php-x.x.x
16. cp php.ini-dist /usr/local/lib/php.ini
17. Edit httpd.conf or srm.conf file dan tambahkan:
                                                           AddType application/x-httpd-php .php
 18. restart Apache server.

Dengan PHP yang telah ter-install, maka seharusnya Anda dapat melakukan navigasi terhadap halaman index.php yang telah Anda buat sebelumnya dan memperoleh keluaran seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.2.2.1 berikut :
phpinfo
Gambar 4.2.2.1 Halaman pengetesan setelah meng-install PHP 5 pada Linux.

4.3.1. Variabel
Anda dapat membuat variabel-variabel untuk merepresentasikan data. Sebagai contoh, variabel berikut ini menyimpan sebuah nilai pajak penjualan :
                                                     $pajak = 0.0875;

Variabel berikut ini menyimpan sebuah perintah SQL :

                                                     $sql = "SELECT * FROM TableSaya";
Anda dapat menunjuk nilai dari variabel lain saat menentukan nilai dari sebuah variabel baru seperti contoh berikut :
                                                     $total_pajak = $pajak_jual * $sub_total;
Berikut ini adalah beberapa aturan dalam penamaan variabel :
·         Nama variabel dimulai dengan sebuah tanda Dollar
·         Nama variabel tidak dapat dimulai dengan sebuah karakter numerik
·         Nama variabel dapat mengandung angka atau underscore
·         Nama varibel bersifat case-sensitive (huruf kecil dan huruf kapital dibedakan)
PHP menyediakan beberapa variabel automatic global yang artinya variabel ini dapat diakses dimanapun tanpa harus didefinisikan global. Variabel-variabel ini adalah :
1.    Variabel Environment ($_ENV)
2.    Variabel cookies ($_COOKIES)
3.    Variabel HTTP GET ($_GET)
4.    Variabel HTTP POST ($_POST)
5.    Variabel HTTP upload variabel ($_FILES)
6.    Variabel Request ($_REQUEST)
7.    Variabel Session ($_SESSION)

4.3.2. Tipe Data
Terdapat tiga tipe data umum pada PHP yang dapat digunakan untuk menentukan suatu variabel, yaitu float, integer, dan string.
Float
Masing-masing dari variabel berikut ini adalah bertipe float atau disebut juga floating-point number. Float dikenal sebagai nomor yang mengandung angka desimal.
                                                           $a = 1.552;
                                                           $b = 0.964;
                                                           $pajak = 0.875;

Integer
Integer adalah semua bilangan bulat positif ataupun negatif dan nol. Masing-masing variabel berikut ini bertipe data integer :
                                                           $a = 15;
                                                           $b = -521;

String
Serangkaian karakter yang terkelompokkan di dalam tanda kutip ganda termasuk ke dalam tipe data string. Masing-masing variabel berikut ini bertipe data string :
                                                           $a - "Saya String.";
                                                           $b = "<P>Buku ini <strong>bagus</strong>!";
Anda juga dapat menunjuk variabel lain di dalam string Anda, yang akan diganti nilainya saat skrip dijalankan. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
                                                           $num = 57; // sebuah integer
$my_string = "Saya membaca buku ini $num kali!"; // sebuah string
Saat skrip dijalankan maka $my_string akan menjadi "Saya membaca buku ini 57 kali!"
Selanjutnya kita akan membahas beberapa fungsi untuk string, diantaranya adalah :
1.    Untuk mengakses karakter dari sebuah string dengan cara $string{indeks}. Contoh  :
                                    $str = “Hari ini indah”;                  $ketiga = $str[3]
Keluaran dari variabel $ketiga adalah indeks ke 3 dari string str, yaitu “i”. Indeks dimulai dari 0 (nol).
2.    parse_str()  untuk mengubah string menjadi variabel. Contoh :
<?php
$str = "satu=nilai&arr[]=foo+bar&arr[]=baz";
parse_str($str);
echo $nilai;  // nilai
echo $arr[0]; // foo bar
echo $arr[1]; // baz

parse_str($str, $output);
echo $output['satu'];  // nilai
echo $output['arr'][0]; // foo bar
echo $output['arr'][1]; // baz

?>
3.    strcmp(str1, str2) digunakan untuk membandingkan 2 (dua) string. Perbandingan fungsi ini membedakan antara huruf besar dan huruf kecil.
4.    strcasecmp(str1, str2) digunakan untuk membandingkan 2(dua) string tanpa mempertimbangkan jenis huruf dari string yang dibandingkan.
5.    explode(“pemisah”, $str) menghasilkan array string dimana nilai array tersebut adalah substring dari $str yang dipisahkan dengan “pemisah”. Contoh :
                  $pizza = "piece1 piece2 piece3 piece4 piece5 piece6";
                  $pieces = explode(" ", $pizza);
$pieces adalah array string yang nilainya adalah pieces1, pieces2, pieces3, pieces4, pieces5, pieces6.  
6.    str_repeat(str, jml_pengulangan) akan menghasilkan keluaran berupa pengulangan str sebanyak jml_pengulangan. Contoh : $str = “la”. Maka str_repeat($str, 5) akan menghasilkan “lalalalala”.
7.    stripslashes(str) akan menghilangkan simbol (\) sekali.
8.    chr(kode_ascii) akan menambahkan karakter yang direpresentasikan dengan kode_ascii di akhir string.
9.    addslashes(str) akan menghasilkan keluaran string yang telah ditambahkan dengan satu simbol (\) didepannya.
10. substr(str, pos_awal, pjg)  akan mengembalikan bagian dari string yang dimulai dari indeks pos_awal sepanjang pjg. Contoh :
                  $rest = substr("abcdef", 1);    // keluaran "bcdef"
11. substr_compare()
12. strrev(str) akan membalikkan susunan string
13. strstr(str,krk) akan menghasilkan keluaran berupa bagian dari str yang dimulai dari karakter “krk” hingga akhir string. String mengandung karakter “krk”. Contoh :
$email = 'user@example.com';
$domain = strstr($email, '@');
print $domain; // keluaran @example.com
14. strlen(str) akan menghasilkan keluaran berupa panjang string atau jumlah karakter dalam string.
15. ord(str) akan menghasilkan keluaran berupa kode ascii dari string.
16. ltrim(str) akan menghilangkan karakter kosong yang berada di awal string.
17. echo() untuk menghasilkan satu atau lebih string.
Array
Array merupakan sekumpulan variabel yang terkandung sebagai sebuah grup. Pada contoh berikut ini $Warna adalah sebuah array yang mengandung string-string yang merepresentasikan elemen array. Elemen array bisa berupa string atau integer. Jumlah elemen array dapat dihitung dengan menggunakan fungsi count(). Pada contoh ini array-nya berisi nama-nama warna dengan elemen array berupa integer atau string :
            $Warna[0] = "merah"; atau $Warna[“satu”] = “merah”;
            $Warna[1] = "biru"; atau $Warna[“dua”] = “biru”;
            $Warna[2] = "hitam"; atau $Warna[“tiga”] = “hitam”;
            $Warna[3] = "putih"; atau $Warna[“empat”] = “putih”;
kode echo $Warna[2] akan mengembalikan nilai dari array dengan elemen 2. Demikian juga dengan kode $Warna[“dua”] akan mengembalikan nilai dari array dengan elemen “dua”. Index array dimulai dengan 0 (nol) sebagai posisi awal dari isi elemen pertama.
Selain kode di atas, cara lain untuk membuat array dengan menggunakan fungsi array(), contoh :
$Warna = array('merah', 'biru', 'hitam', 'putih');
Kode ini sama dengan kode definisi array sebelumnya dengan elemen array berupa integer. Fungsi ini juga dapat digunakan untuk membuat array 2 dimensi, perhatikan contoh di bawah ini :

$2Dim = array (
         "buah"  => array ("a"=>"jeruk", "b"=>"pisang", "c"=>"apel"),
                "angka" => array (1, 2, 3, 4, 5, 6),
);

(Elemen array) => (nilai array).
Kode echo $2Dim[”buah”][”a”] akan menampilkan string “jeruk”.

Nilai dalam array dapat di urutkan dengan menggunakan fungsi diantaranya sebagai berikut :
·         sort(array) : mengurutkan nilai array
·         krsort(array) : mengurutkan array secara terbalik berdasarkan elemen array
·         ksort(array) : mengurutkan array berdasarkan elemen array
·         rsort(array) : mengurutkan nilai array secara terbalik

Selanjutnya kita akan mempelajari berbagai fungsi array yang disediakan:
·         array_change_key_case(array, CASE_LOWER/CASE_UPPER) untuk mengubah jenis huruf dari elemen array menjadi huruf besar semua atau huruf kecil semua.
·         array_chunk(array, jml) untuk membagi array menjadi beberapa array lagi dengan jumlah elemen yang ditentukan. 
·         array_count_values(array) untuk menghitung jumlah tiap nilai array.
·         array_diff(array1, array2) untuk menghasilkan array dengan nilai array1 yang tidak berada di array2. Contoh :
  $array1 = array ("a" => "hijau", "merah", "biru",   "merah");
$array2 = array ("b" => "hijau", "kuning", "merah");
$hsl = array_diff ($array1, $array2);
Nilai $hsl  adalah “biru”.
·         array_merge(array1, array2) untuk menggabungkan array
·         array_shift(array1) untuk menghilangkan nilai dari elemen array terkecil. Contoh :
                        $stack = array ("jeruk", "pisang", "apel", "raspberry");
                  $buah = array_shift ($stack);
            Isi array $buah adalah “pisang”, “apel” dan “raspberry”.
·         array_search(nilai, array) untuk mencari nilai dalam array dan mengembalikan elemen array dari nilai tersebut.
·         array_rand(array) untuk mengambil nilai dalam array secara acak
·         array_fill(elemen_awal, jml, nilai) untuk mengisi array dari elemen awal sebanyak jml dengan nilai tertentu. Contoh :
                                                          
$a = array_fill(5, 6, 'pisang');
print_r($a);
Nilai $a :
Array
(
    [5]  => pisang
    [6]  => pisang
    [7]  => pisang
    [8]  => pisang
    [9]  => pisang
    [10] => pisang
)

·         array_unique(array) akan menghasilkan array tanpa nilai duplikasi.
·         array_unshift(array, [nilai,..]) untuk memasukkan nilai di akhir array. Contoh :
                                                          
$queue = array ("orange", "banana");
array_unshift ($queue, "apple", "raspberry");
Akan menghasilkan :
Array
(
    [0] => apple
    [1] => raspberry
    [2] => orange
    [3] => banana
)

·         in_array(nilai, array)  untuk mencari nilai dalam array
·         array_push(array, $var) untuk meletakkan variabel baru di akhir array                   
4.3.3. Operator
Operator Penugasan
Salah satu operator penugasan yang sudah Anda kenal adalah operator = yang digunakan untuk memberikan nilai ke suatu variabel. Berikut ini merupakan beberapa operator penugasan lainnya yang tersedia dalam PHP :

Tabel 4.3.3.1 : Operator Penugasan
No.
Operator
Kegunaan
Contoh
1
+=
Menambahkan variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi kanan.
X += 2; identik dengan X = X + 2;
2
-=
Mengurangi variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi kanan.
X -= 2; identik dengan X = X – 2;
3
/=
Membagi variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi kanan.
X /= 2; identik dengan X = X / 2;
4
%=
Memperoleh sisa pembagian antara variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi kanan.
X %= 2; identik dengan X = X % 2;
5
.=
Melakukan operasi konkatenasi terhadap variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi kanan.
X .= “A”; identik dengan X = X . “A”;

Operator Aritmatika
Operator aritmatika merupakan operator yang biasa digunakan dalam operasi matematika. Tabel 4.3.3.2 memperlihatkan daftar operator aritmatika pada PHP.

Tabel 4.3.3.2 : Operator Aritmatika

Operator Pembandingan
Operator pembanding atau dikenal juga sebagai operator relasional adalah operator yang digunakan untuk melakukan pembandingan dua buah operand dan menghasilkan nilai benar atau salah.

Tabel 4.3.3.3 : Operator Pembandingan

Operator Logika
Operator logika biasa digunakan untuk menggabungkan kondisi berganda dan menghasilkan sebuah ekspresi yang bernilai benar (nilai 1) atau salah (nilai 0).

Tabel 4.3.3.4 : Operator Logika



4.4.1 Inisialisasi Variabel

Berbeda dengan bahasa seperti C atau Pascal, PHP tidak memerlukan pendeklarasian variabel. Anda dapat memberikan nilai ke suatu variabel kapan saja, bahkan bisa saja Anda mengubah tipe nilainya. Berikut ini adalah contoh skrip yang menunjukkan pengubahan tipe nilai dari suatu variabel :

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Contoh Pengubahan Tipe Variabel </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
            <?php
                        $gaji = 2000000;
                        printf (“Gaji semula = %d <BR>\n”, $gaji); // tipe data Double

                        $gaji = “Tiga Juta Rupiah”;
                        printf (“Gaji semula = %s <BR>\n”, $gaji);// tipe data String
            ?>
</BODY>
</HTML>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar