4.1
Pengenalan PHP
PHP
merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server
pula. Hasilnyalah yang akan
dikirim ke client, tempat pengguna
memakai web browser. Secara khusus,
PHP dirancang untuk membentuk web dinamis.
Hal ini berarti PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan
terkini. Misalnya, Anda dapat menampilkan isi database ke halaman web.
Pada prinsipnya, PHP memiliki fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP,
Cold Fusion, ataupun Perl.
Pada saat
ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman web, terutama di
lingkungan Linux. Meskipun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX,
Windows NT, dan Macintosh.
Pada awalnya,
PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web
server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan
Xitami. Untuk mencoba PHP, Anda tidak perlu menggunakan komputer berkelas server. Dengan menggunakan komputer
biasa, Anda dapat mempelajari dan mempraktekkan PHP. PHP bersifat bebas pakai
sehingga Anda tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak
ini. Anda dapat men-download-nya
melalui situs www.php.net. Untuk versi
Windows, Anda dapat memperoleh kode binernya sedangkan untuk versi Linux Anda
dapat memperoleh kode sumbernya secara lengkap.
4.2. Penginstalasian PHP 5
4.2.1. Meng-install
PHP pada Windows
Pada
Windows, Anda perlu memulai penginstalasian dengan cara men-download kode biner PHP versi 5.
Pergunakan installer .msi untuk
memudahkan Anda dan tentukan direktori penginstalasian pada c:\php5. Dengan
adanya instalasi PHP, Anda dapat menjalankan interpreter PHP dari sebuah Windows DOS prompt:
C:\>
php -v
PHP
5.0.4 (cli) (built: Mar 31 2005 02:45:00)
Copyright
©
1997-2004 The PHP Group
Zend
Engine v2.0.4-dev, Copyright (c) 1998-2004 Zend Technologies
Jika executable PHP tidak ditemukan, Anda
perlu menambahkan c:\php5\bin pada path Anda. Pergunakan tab Advanced pada Control Panel dan
klik pada tombol Environment Variables. Dari
sana, editlah Path Variable,
tambahkan c:\php5\bin pada path yang
ada. Anda perlu menutup Command Prompt
Windows lalu membuka Command Prompt yang
baru untuk memastikan adanya hasil dari perubahan yang telah dibuat.
Anda
harus memastikan pula bahwa PHP telah ter-install
dan terintegrasikan dengan web server
anda. Pada Windows, Anda memiliki dua pilihan untuk pengintegrasian tersebut,
yaitu menggunakan web server Apache
atau IIS (Internet Information Service).
Apapun pilihannya, Anda perlu meng-copy
file php.ini pada direktori Windows,
c:\windows. Editlah file c:\windows\php.ini
dan ubahlah baris extension_dir agar terbaca sebagai berikut :
extension_dir
= "c:\php5\ext"
Selanjutnya,
baris seperti berikut ini :
extension=php_mysql.dll
agar
dapat mengakses database MySQL.
Sekarang
kembali pada site PHP www.php.net dan download-lah koleksi dari modul-modul PECL. Simpanlah semua file DDL ke dalam direktori
c:\php5\ext. Semua ekstensi ini dibutuhkan jika Anda ingin mengakses database SQL atau jika Anda ingin
menggunakan fungsi-fungsi grafika.
4.2.1.1. Meng-install
PHP dengan Web Server Apache
Kunjungilah
web site Apache www.apache.org dan download-lah Apache versi 1.3 yang telah precompiled untuk Windows. Ia akan muncul sebagai sebuah installer MSI. Setelah Apache ter-install maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan file http.conf di dalam
direktori Apache conf (c:\Program Files\Apache Group\Apache\conf jika Anda
meng-install Apache pada lokasi default).
Tambahkan
baris berikut ini pada akhir dari file
httpd.conf :
AddModule
mod_php5.c
AddType
application/x-httpd-php .php
AddType
application/x-httpd-php-source .phps
Berikutnya,
mulailah server Apache dengan
menjalankan apache.exe :
C:\Program Files\Apache
Group\Apache> apache
Apache/1.3.33 (Win32) PHP/5.0.4
running…
Direktori dari dokumen-dokumen pada
instalasi ini adalah htdocs (c:\Program Files\Apache Group\Apache\htdocs).
Untuk mengetesnya, buatlah sebuah file
test.php pada direktori htdocs dan tulis kode berikut ini di dalam file tersebut :
<?php
phpinfo();
?>
Pergunakanlah
web browser Anda untuk melihat
halaman, Anda akan menemukan halaman yang tampilannya seperti Gambar 4.2.1.1.1
berikut ini :
Gambar 4.2.1.1.1
Halaman Pengetesan PHP pada instalasi Apache/Windows
Didalam
file PHP info terdapat keterangan versi PHP yang di-install. Untuk melihat
versi PHP, gunakan fungsi phpversion.
4.2.1.2. Meng-install
PHP dengan Web Server IIS
PHP dapat
di-install di versi PWS/IIS 3, PWS 4 atau yang terbaru dan IIS 4 atau yang
terbaru. Setelah meng-install PHP
pada direktori c:\php5, Anda dapat mengintegrasikan PHP ke dalam IIS melalui
php5isapi.dll. Mulailah dengan membuka control
panel IIS. Kemudian buatlah sebuah direktori virtual seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 4.2.1.2.1 berikut ini :
Gambar 4.2.1.2.1 Membuat sebuah direktori virtual
Pastikanlah
Anda telah menentukan execute permission secara
benar, seperti yang terlihat pada Gambar 4.2.1.2.2 berikut :
Gambar 4.2.1.2.3 Menentukan Execute Permission dari direktori virtual
Selanjutnya,
klik-kanan pada direktori virtual dan pilihlah Properties. Kemudian pada Properties
Dialog, klik pada tombol Configuration.
Hal ini akan memunculkan Application
Mappings Dialog, dimana Anda dapat mengasosiasikan ekstensi .php dengan
php5isapi.dll. Tampilan dialog
tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.2.1.2.4 berikut ini :
Gambar 4.2.1.2.4 Application
Mapping Dialog
Klik pada
tombol Add untuk membuat sebuah mapping baru dan tetapkan Executable pada c:\php5\php5isapi.dll.
Tentukan Extension menjadi .php, seperti
yang terlihat pada Gambar 4.2.1.2.5 berikut ini :
Gambar 4.2.1.2.5 Mapping
settings untuk PHP 5
Klik OK,
kemudian lakukan navigasi ke direktori dokumen yang Anda tentukan saat membuat
direktori virtual. Buatlah sebuah file yang
bernama test.php dengan isi sebagai berikut :
<?php
phpinfo();
?>
4.2.2 Meng-install PHP
pada Linux
Proses
penginstalasian PHP pada Linux sesungguhnya dimulai dengan menentukan apakah
PHP telah ter-install sebelumnya.
Pertama-tama Anda sebaiknya memeriksa keberadaan web server Apache pada instalasi Anda. Apakah mesin menampilkan
halaman? Jika tidak, periksalah keberadaan Apache httpd executable :
my-host$ find / -name httpd
Jika Anda
menemukan kode biner Apache, pastikanlah ia telah berjalan sebagai bagian dari
proses startup mesin Anda. Jika
Apache tidak ter-install maka meng-install web server merupakan langkah
awal Anda dalam penginstalasian PHP. Kunjungilah web site www.apache.org lalu download dan install-lah server tersebut.
Sekali
Apache ter-install, maka langkah
selanjutnya adalah memeriksa keberadaan instalasi PHP. Buatlah sebuah file bernama index.php dan tempatkanlah
di dalam direktori dokumen Apache. File tersebut
harus mengandung kode berikut ini :
<?php
phpinfo();
?>
Lihatlah
halaman dari file index.php melalui web
browser. Jika Anda menemukan halaman seperti yang ditunjukkan oleh Gambar
1.6 maka berarti instalasi PHP telah bekerja. Namun, jika Anda melihat hanya
teks dari file index.php maka PHP
belum ter-install atau tidak aktif.
Periksalah
file konfigurasi httpd.conf Apache
Anda. Jika Anda melihat baris seperti berikut ini:
# LoadModule php4_module
libexec/httpd/libphp4.so
aktifkan
baris kode tersebut dengan cara menghilangkan simbol hash (#) yang terdapat pada awal baris tersebut. Jika file tidak mengandung baris yang relevan
dengan PHP maka berarti Anda harus meng-install
PHP dari sumbernya.
Meng-install PHP dari sumbernya berarti men-download file .tgz dari www.php.net.
Ikutilah instruksi penginstalasian yang terdapat pada situs tersebut. Berikut
ini contoh penginstalan pada PHP manual :
1. gunzip apache_1.3.x.tar.gz
2. tar xvf apache_1.3.x.tar
3. gunzip php-x.x.x.tar.gz
4. tar xvf php-x.x.x.tar
5.
cd apache_1.3.x
6.
./configure --prefix=/www
7.
cd ../php-x.x.x
8.
./configure --with-mysql --with-apache=../apache_1.3.x
--enable-track-vars
9.
make
10. make install
11. cd ../apache_1.3.x
12. ./configure
--activate-module=src/modules/php4/libphp4.a
13. make
14. make install
15. cd ../php-x.x.x
16. cp php.ini-dist
/usr/local/lib/php.ini
17. Edit httpd.conf or srm.conf file dan
tambahkan:
AddType
application/x-httpd-php .php
18. restart Apache server.
Dengan
PHP yang telah ter-install, maka
seharusnya Anda dapat melakukan navigasi terhadap halaman index.php yang telah
Anda buat sebelumnya dan memperoleh keluaran
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.2.2.1 berikut :
Gambar 4.2.2.1 Halaman pengetesan setelah meng-install PHP 5 pada Linux.
4.3.1. Variabel
Anda
dapat membuat variabel-variabel untuk merepresentasikan data. Sebagai contoh,
variabel berikut ini menyimpan sebuah nilai pajak penjualan :
$pajak
= 0.0875;
Variabel
berikut ini menyimpan sebuah perintah SQL :
$sql
= "SELECT * FROM TableSaya";
Anda
dapat menunjuk nilai dari variabel lain saat menentukan nilai dari sebuah
variabel baru seperti contoh berikut :
$total_pajak
= $pajak_jual * $sub_total;
Berikut
ini adalah beberapa aturan dalam penamaan variabel :
·
Nama variabel dimulai dengan sebuah tanda Dollar
·
Nama variabel tidak dapat dimulai dengan sebuah karakter
numerik
·
Nama variabel dapat mengandung angka atau underscore
·
Nama varibel bersifat case-sensitive
(huruf kecil dan huruf kapital dibedakan)
PHP
menyediakan beberapa variabel automatic global yang artinya variabel ini dapat
diakses dimanapun tanpa harus didefinisikan global. Variabel-variabel ini
adalah :
1.
Variabel Environment ($_ENV)
2.
Variabel cookies ($_COOKIES)
3.
Variabel HTTP GET ($_GET)
4.
Variabel HTTP POST ($_POST)
5.
Variabel HTTP upload variabel ($_FILES)
6.
Variabel Request ($_REQUEST)
7.
Variabel Session ($_SESSION)
4.3.2.
Tipe Data
Terdapat
tiga tipe data umum pada PHP yang dapat digunakan untuk menentukan suatu
variabel, yaitu float, integer, dan string.
Masing-masing
dari variabel berikut ini adalah bertipe float atau disebut juga floating-point number. Float dikenal
sebagai nomor yang mengandung angka desimal.
$a
= 1.552;
$b
= 0.964;
$pajak
= 0.875;
Integer
adalah semua bilangan bulat positif ataupun negatif dan nol. Masing-masing variabel
berikut ini bertipe data integer :
$a
= 15;
$b
= -521;
Serangkaian
karakter yang terkelompokkan di dalam tanda kutip ganda termasuk ke dalam tipe
data string. Masing-masing variabel berikut ini bertipe data string :
$a
- "Saya String.";
$b
= "<P>Buku ini <strong>bagus</strong>!";
Anda juga
dapat menunjuk variabel lain di dalam string Anda, yang akan diganti nilainya
saat skrip dijalankan. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
$num
= 57; // sebuah integer
$my_string
= "Saya membaca buku ini $num kali!"; // sebuah string
Saat
skrip dijalankan maka $my_string akan
menjadi "Saya membaca buku ini 57 kali!"
Selanjutnya
kita akan membahas beberapa fungsi untuk string, diantaranya adalah :
1.
Untuk mengakses karakter dari sebuah string dengan cara
$string{indeks}. Contoh :
$str = “Hari ini indah”; $ketiga = $str[3]
Keluaran
dari variabel $ketiga adalah indeks ke 3 dari string str, yaitu “i”. Indeks
dimulai dari 0 (nol).
2.
parse_str() untuk
mengubah string menjadi variabel. Contoh :
<?php
$str =
"satu=nilai&arr[]=foo+bar&arr[]=baz";
parse_str($str);
echo $nilai; // nilai
echo $arr[0]; // foo bar
echo $arr[1]; // baz
parse_str($str, $output);
echo $output['satu']; // nilai
echo $output['arr'][0]; // foo bar
echo $output['arr'][1]; // baz
?>
3.
strcmp(str1, str2) digunakan untuk membandingkan 2 (dua)
string. Perbandingan fungsi ini membedakan antara huruf besar dan huruf kecil.
4.
strcasecmp(str1, str2) digunakan untuk membandingkan
2(dua) string tanpa mempertimbangkan jenis huruf dari string yang dibandingkan.
5.
explode(“pemisah”, $str) menghasilkan array string dimana
nilai array tersebut adalah substring dari $str yang dipisahkan dengan
“pemisah”. Contoh :
$pizza = "piece1 piece2 piece3
piece4 piece5 piece6";
$pieces = explode(" ",
$pizza);
$pieces
adalah array string yang nilainya adalah pieces1, pieces2, pieces3, pieces4,
pieces5, pieces6.
6.
str_repeat(str, jml_pengulangan) akan menghasilkan
keluaran berupa pengulangan str sebanyak jml_pengulangan. Contoh : $str = “la”.
Maka str_repeat($str, 5) akan menghasilkan “lalalalala”.
7.
stripslashes(str) akan menghilangkan simbol (\) sekali.
8.
chr(kode_ascii) akan menambahkan karakter yang
direpresentasikan dengan kode_ascii di akhir string.
9.
addslashes(str) akan menghasilkan keluaran string yang
telah ditambahkan dengan satu simbol (\) didepannya.
10.
substr(str, pos_awal, pjg) akan mengembalikan bagian dari string yang
dimulai dari indeks pos_awal sepanjang pjg. Contoh :
$rest =
substr("abcdef", 1); //
keluaran "bcdef"
11.
substr_compare()
12.
strrev(str) akan membalikkan susunan string
13.
strstr(str,krk) akan menghasilkan keluaran berupa bagian
dari str yang dimulai dari karakter “krk” hingga akhir string. String
mengandung karakter “krk”. Contoh :
$email = 'user@example.com';
$domain = strstr($email, '@');
print $domain; // keluaran
@example.com
14.
strlen(str) akan menghasilkan keluaran berupa panjang
string atau jumlah karakter dalam string.
15.
ord(str) akan menghasilkan keluaran berupa kode ascii
dari string.
17.
echo() untuk menghasilkan satu atau lebih string.
Array
Array
merupakan sekumpulan variabel yang terkandung sebagai sebuah grup. Pada contoh
berikut ini $Warna adalah sebuah array yang mengandung string-string yang
merepresentasikan elemen array. Elemen array bisa berupa string atau integer.
Jumlah elemen array dapat dihitung dengan menggunakan fungsi count(). Pada
contoh ini array-nya berisi nama-nama warna dengan elemen array berupa integer
atau string :
$Warna[0] = "merah"; atau
$Warna[“satu”] = “merah”;
$Warna[1] = "biru"; atau
$Warna[“dua”] = “biru”;
$Warna[2] = "hitam"; atau
$Warna[“tiga”] = “hitam”;
$Warna[3] = "putih"; atau
$Warna[“empat”] = “putih”;
kode echo
$Warna[2] akan mengembalikan nilai dari array dengan elemen 2. Demikian juga
dengan kode $Warna[“dua”] akan mengembalikan nilai dari array dengan elemen
“dua”. Index array dimulai dengan 0 (nol) sebagai posisi awal dari isi elemen
pertama.
Selain
kode di atas, cara lain untuk membuat array dengan menggunakan fungsi array(),
contoh :
$Warna =
array('merah', 'biru', 'hitam', 'putih');
Kode ini
sama dengan kode definisi array sebelumnya dengan elemen array berupa integer.
Fungsi ini juga dapat digunakan untuk membuat array 2 dimensi, perhatikan
contoh di bawah ini :
$2Dim = array (
"buah" => array
("a"=>"jeruk", "b"=>"pisang",
"c"=>"apel"),
"angka" =>
array (1, 2, 3, 4, 5, 6),
);
(Elemen array) => (nilai array).
Kode echo
$2Dim[”buah”][”a”] akan menampilkan string “jeruk”.
Nilai
dalam array dapat di urutkan dengan menggunakan fungsi diantaranya sebagai
berikut :
·
sort(array) : mengurutkan nilai array
·
krsort(array) : mengurutkan array secara terbalik
berdasarkan elemen array
·
ksort(array) : mengurutkan array berdasarkan elemen array
·
rsort(array) : mengurutkan nilai array secara terbalik
Selanjutnya
kita akan mempelajari berbagai fungsi array yang disediakan:
·
array_change_key_case(array,
CASE_LOWER/CASE_UPPER) untuk mengubah jenis huruf dari elemen array menjadi
huruf besar semua atau huruf kecil semua.
·
array_chunk(array,
jml) untuk membagi array menjadi beberapa array lagi dengan jumlah elemen yang
ditentukan.
·
array_count_values(array)
untuk menghitung jumlah tiap nilai array.
·
array_diff(array1,
array2) untuk menghasilkan array dengan nilai array1 yang tidak berada di
array2. Contoh :
$array1 = array ("a" => "hijau",
"merah", "biru",
"merah");
$array2 = array ("b" =>
"hijau", "kuning", "merah");
$hsl = array_diff ($array1, $array2);
Nilai
$hsl adalah “biru”.
·
array_merge(array1,
array2) untuk menggabungkan array
·
array_shift(array1)
untuk menghilangkan nilai dari elemen array terkecil. Contoh :
$stack
= array ("jeruk", "pisang", "apel",
"raspberry");
$buah = array_shift ($stack);
Isi array $buah adalah “pisang”,
“apel” dan “raspberry”.
·
array_search(nilai,
array) untuk mencari nilai dalam array dan mengembalikan elemen array dari
nilai tersebut.
·
array_rand(array)
untuk mengambil nilai dalam array secara acak
·
array_fill(elemen_awal,
jml, nilai) untuk mengisi array dari elemen awal sebanyak jml dengan nilai
tertentu. Contoh :
$a
= array_fill(5, 6, 'pisang');
print_r($a);
|
Nilai $a :
Array
(
[5]
=> pisang
[6]
=> pisang
[7]
=> pisang
[8]
=> pisang
[9]
=> pisang
[10]
=> pisang
)
|
·
array_unique(array)
akan menghasilkan array tanpa nilai duplikasi.
·
array_unshift(array,
[nilai,..]) untuk memasukkan nilai di akhir array. Contoh :
$queue
= array ("orange", "banana");
array_unshift
($queue, "apple", "raspberry");
|
Akan menghasilkan :
Array
(
[0] => apple
[1] => raspberry
[2] => orange
[3] => banana
)
|
·
in_array(nilai,
array) untuk mencari nilai dalam array
·
array_push(array,
$var) untuk meletakkan variabel baru di akhir array
4.3.3. Operator
Operator Penugasan
Salah
satu operator penugasan yang sudah Anda kenal adalah operator = yang digunakan
untuk memberikan nilai ke suatu variabel. Berikut ini merupakan beberapa
operator penugasan lainnya yang tersedia dalam PHP :
Tabel 4.3.3.1 : Operator Penugasan
No.
|
Operator
|
Kegunaan
|
Contoh
|
1
|
+=
|
Menambahkan variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi
kanan.
|
X += 2; identik dengan X = X + 2;
|
2
|
-=
|
Mengurangi variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi
kanan.
|
X -= 2; identik dengan X = X – 2;
|
3
|
/=
|
Membagi variabel di sisi kiri dengan nilai di sisi
kanan.
|
X /= 2; identik dengan X = X / 2;
|
4
|
%=
|
Memperoleh sisa pembagian antara variabel di sisi kiri
dengan nilai di sisi kanan.
|
X %= 2; identik dengan X = X % 2;
|
5
|
.=
|
Melakukan operasi konkatenasi terhadap variabel di sisi
kiri dengan nilai di sisi kanan.
|
X .= “A”; identik dengan X = X . “A”;
|
Operator Aritmatika
Operator
aritmatika merupakan operator yang biasa digunakan dalam operasi matematika.
Tabel 4.3.3.2 memperlihatkan daftar operator aritmatika pada PHP.
Tabel 4.3.3.2 : Operator Aritmatika
Operator Pembandingan
Operator
pembanding atau dikenal juga sebagai operator relasional adalah operator yang
digunakan untuk melakukan pembandingan dua buah operand dan menghasilkan nilai benar atau salah.
Tabel 4.3.3.3 : Operator Pembandingan
Operator Logika
Operator
logika biasa digunakan untuk menggabungkan kondisi berganda dan menghasilkan
sebuah ekspresi yang bernilai benar (nilai 1) atau salah (nilai 0).
Tabel 4.3.3.4 : Operator Logika
4.4.1 Inisialisasi Variabel
Berbeda
dengan bahasa seperti C atau Pascal, PHP tidak memerlukan pendeklarasian
variabel. Anda dapat memberikan nilai ke suatu variabel kapan saja, bahkan bisa
saja Anda mengubah tipe nilainya. Berikut ini adalah contoh skrip yang
menunjukkan pengubahan tipe nilai dari suatu variabel :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>
Contoh Pengubahan Tipe Variabel </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?php
$gaji = 2000000;
printf (“Gaji semula = %d <BR>\n”, $gaji); // tipe data
Double
$gaji = “Tiga Juta
Rupiah”;
printf (“Gaji semula = %s <BR>\n”, $gaji);// tipe data
String
?>
</BODY>
</HTML>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar